Ratarata SKS per semester adalah 18 SKS. Total jumlah semester dapat mencapai 18 SKS dikali 4 semester atau total 76 SKS. Sekali lagi lama kuliah S1 Ekstensi pun akan sangat tergantung kepada berapa jumlah SKS yang akan diambil setiap semesternya. Semakin sedikit maka waktu tempuh studi pun akan lebih semakin panjang. Sehinggadiharapkan mahasiswa bisa mulai mencicil mata kuliah yang harus diulang sebelum Semester 7 berjalan, supaya saat Semester 7 berjalan diharapkan sudah tidak ada atau tinggal sedikit mata kuliah yang perlu diulang. Dan jika masih ada sisa mata kuliah gagal yang harus diulang dapat diambil di Semester 7. Setelahmelewati berbagai kendala dan kesulitan, dengan bantuan berbagai pihak, semester lima dan segala tugasnya bisa saya lalui dengan baik. Laporan Tugas Akhir bisa selesai tepat waktu, mata kuliah selesai tanpa ada yang harus diulang, magang pun berjalan cukup lancar. Pada awal tahun 2021, tiba akhirnya untuk sidang kelulusan. Hasilnya Kalautida, tentu akan mengulang mata kuliah tersebut atau ikut semester pendek sebab ada namanya mata kuliah bertingkat misal semester ini kalian kontrak mata kuliah filsafat dasar, semester depan filsafat pendidikan. Jadi, kalau tidak lulus filsafat dasar pastinya tidak bisa kontrak filsafat pendidikan. Apa itu semester pendek? Sesuai namanya Kalauorangtuanya yang mampu mah enak, kalau aku sih monmaap ya pasti bapak dan emak tersayang “pindah kuliah, bayar ukt maneh, kapan luluse” hahaha. Difikir lagi, memang benar ya, ketika mengulang semester dari awal lagi pasti mengulur waktu untuk lulus, selain itu rasanya nggak rela kalau uang UKT yang semester dulu terbuang. HidayahImama. Mahasiswa di Politeknik Negeri Malang (2021–saat ini) 29 Apr. hal toksik dari pertemanan saya di dunia perkuliahan ialah topik perbincangan dari beberapa teman sekelas saya. ketika berkumpul dengan teman kelas dan terdapat beberapa anak tersebut pasti yang diperbincangkan ialah hal-hal yang sebenarnya tidak perlu yQ72Be. Nilai yang tidak sesuai standar kelulusan seperti nilai D dan E saat kuliah menjadi penyebab mahasiswa tidak bisa lulus cepat. Namun, apakah mengulang mata kuliah bisa lulus tepat waktu? Ternyata bisa. Dalam artikel ini akan dibahas lengkap langsung sesuai perhitungannya. Oke, bagaimana sih caranya supaya tetap bisa lulus tepat waktu dan juga bisa cumlaude juga padahal masih mengulang mata kuliah. Memang bisa? Berikut beberapa langkah yang sebaiknya Kamu baca secara cermat ya. Daftar Isi 11. Jumlah SKS per Semester2. Strategi Mengulang Mata KuliahA. Mengulang di Setiap SemesterB. Mengulang Saat Fokus Skripsi dan KKN3. Mementukan Mata Kuliah yang Diulang 1. Jumlah SKS per Semester Jumlah SKS yang bisa diambil oleh mahasiswa S1 secara total sampai lulus adalah 144 – 148 maksimal dan untuk pengambilan jumlah SKS per semester bisa mencapai 24 SKS maksimal. Tetapi, biasanya untuk semester 1 dan 2 sistem mengikuti jurusan masing-masing sistem paket. Nah, mulai semester 3 sampai 8 mahasiswa bisa memilih sendiri. Apabila ingin mengulang mata kuliah, pilihlah mata kuliah yang wajib diulang terlebih dahulu yang mendapatkan nilai D dan E. Apabila sudah habis, bisa mulai untuk mengulang mata kuliah dengan nilai C yang berpotensi bisa naik. 2. Strategi Mengulang Mata Kuliah Ada 2 Strategi dalam Mengulang Mata Kuliah, yaitu per semester atau di akhir semester. A. Mengulang di Setiap Semester Apabila ingin mudah dan mencicil mengulang mata kuliah, apalagi mata kuliah yang wajib, bisa untuk mengulang secara langsung di tahun yang berbeda dan pada semester yang sama genap atau ganjil. Dengan begini, Kita bisa fokus langsung mengulang dan masih ingat mata pelajaran yang akan diajarkan. B. Mengulang Saat Fokus Skripsi dan KKN Cara kedua, bisa mengulang disaat fokus KKN ataupun hanya skripsi saja, yaitu pada semester 7 dan 8. Biasanya di semester ini, mata kuliah yang diambil sudah sedikit sekali bahkan tidak ada. Dengan begitu, kamu bisa mengulangnya pada semester 7 dan 8. Hal yang perlu diperhatikan adalah saat mengulang mata kuliah di semester akhir seperti ini akan jauh dengan teman-teman seangkatan dan akan bergabung dengan mahasiswa angkatan yang lebih muda. Harus bisa menyesuaikan, apalagi masalah tugas kelompok. 3. Mementukan Mata Kuliah yang Diulang Setiap kampus bahkan fakultas memiliki aturan masing-masing mengenai syarat minimal kelulusan. Ada yang paling rendah adalah nilai D dengan jumlah maksimal 10% dari SKS dan ada juga yang semua nilai D dilarang ada. Perhatikan ya. Pastikan kamu mengulang dahulu mata kuliah yang tragis ini yang mepet dengan standar kelulusan kampus. Kedua, jika sudah habis nilai D, ulanglah mata kuliah yang memiliki nilai C atau mungkin B/C. Pastikan kamu memilih mata kuliah yang berpotensi naik, tidak hanya sekadar mengulang tetapi tidak yakin bisa naik atau tidak. Ini hanya membuang waktu dan slot SKS saja. Jika ketiga tahapan di atas sudah diterapkan, mahasiswa sebenarnya sudah bisa lulus tepat waktu dan mendapatkan nilai cumlaude juga apabila maksimal. Semoga pembahasan mengenai apakah mengulang mata kuliah bisa lulus tepat waktu, bisa dipahami dan pastinya diterapkan ya. Baca artikel terkait kuliah lainnya Cara Mengulang Mata Kuliah yang Tidak LulusContoh Prestasi Akademik dan Non Akademik7 Pertanyaan Saat Seminar Proposal Skripsi [Tips Jawab] Ada orang-orang yang menganut prinsip “lebih cepat, lebih baik” termasuk untuk urusan periode kuliah. Kalau kuliah S1 yang standarnya 4 tahun bisa dipersingkat menjadi atau bahkan 3 tahun, kenapa nggak? Lulus cepat berarti menghemat bayaran kuliah, bisa lebih cepat kerja, dan—bagi yang udah ngebet—lebih dekat ke jenjang pernikahan. Uhuy! Kalau kamu tipe yang pengen cepet lulus kuliah, simak deh caranya berikut ini. Kamu yang pengen lulus on time alias nggak molor juga bisa, tuh, menerapkan sebagian tips ini. Cekidot, gaes! 1. Cari tahu tentang aturan/prosedur kuliah di kampusmu. Apakah jurusan kamu memungkinkan untuk mempersingkat periode kuliah, menjadi 7 atau bahkan 6 semester? Trus, apa saja persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin lulus lebih cepat? Misalnya, wajib lulus 144 SKS termasuk skripsi plus mengurus sejumlah berkas administratif. Nyesek banget kalau kamu batal lulus cepat gara-gara ada detail syarat yang terlewat. Ouch! 2. Jangan sampai ada mata kuliah yang nggak lulus. Wila, alumni Universitas Bina Nusantara‍ jurusan Teknik Informatika‍ yang lulus 7 semester memberi tips, “Supaya bisa lulus cepat, nilai mesti dijaga. Apalagi kalau sudah memasuki semester 4, jangan sampai ada mata kuliah yang mengulang nggak lulus. “ Nggak lulus mata kuliah berpotensi menghambat kelulusan kamu. Boro-boro bisa lulus cepat, kelulusan kamu bisa jadi tertunda. Makanya kamu mesti hati-hati, terutama untuk mata kuliah semester atas. Mata kuliah yang jadi syarat untuk mengambil matkul lain juga harus diberi perhatian ekstra. Soalnya, ngaruh banget! Misalnya nih, waktu kuliah di jurusan Sastra Inggris, saya pernah nggak lulus matkul Fonologi, bagian dari ilmu linguistik. Akibatnya, saya nggak bisa ambil mata kuliah linguistik lanjutan. Saya harus mengulang Fonologi dulu, sementara teman seangkatan sudah bisa lanjut. Hiks! harus oke. Nggak cuma sekadar lulus, tapi nilai harus bagus. Kenapa? Pertama, percuma kalau kamu berhasil lulus matkul tapi nilainya pas-pasan, dan nggak dapat ilmunya. Kedua, nilai IP umumnya berpengaruh ke SKS yang bisa kamu ambil pada semester berikutnya. Misalkan, IP di bawah hanya boleh mengambil 18 SKS, 22 SKS sedangkan ke atas 24 SKS. Anggis, mahasiswi Fakultas Hukum‍ Universitas Indonesia‍ yang baru dinyatakan lulus per Januari 2017 ini juga konsisten menjaga nilainya. Alhasil, cewek yang juga model dan aktris tersebut sukses lulus S1 dalam waktu tahun dan di usia 19 tahun. Widih! 4. Ambil SKS yang banyak Ambil SKS yang banyak. Biasanya sih, semakin banyak matkul yang diambil, jumlah SKSnya semakin besar. Tapiii… ngambil SKS banyak bukan perkara gampang. Perlu komitmen dan kerja keras, gaes. Konsekuensinya, waktu kamu untuk kegiatan yang lain, termasuk buat bersosialisasi, jadi berkurang. Jangan sedih, peluang mendapat gebetan tetap besar…. besar di ngarep doang. 'Ciyan! Yah, biarpun urusan percintaan harus tertunda, yang penting bisa lulus cepet, kan? optimis2017 5. Kerjakan skripsi sejak awal. Ini juga super penting, nih. Mesti colong start dalam mengerjakan skripsi. Di saat teman lain baru mikirin judul menjelang deadline, kamu harus mulai dari semester-semester awal. Kamu juga harus “militan” dalam pengerjaannya. Pokoknya pantang santai-santai, sebelum skripsi disetujui dosen. Inilah yang dilakukan Wila. Karena sudah memikirkan skripsi sejak jauh hari, maka pengerjaannya di semester 7 pun lancar jaya. “Waktu itu, sudah kepikiran mau ngapain dengan skripsinya dan judul skripsinya disetujui dosen. Trus, langsung dikerjain, deh,” jelas Wila. Contoh lainnya adalah Anggis yang berhasil menyelesaikan skripsi tepat waktu dan lulus 7 semester lantaran ia nggak suka menunda-nunda. Jadi, plis stop pake rumus “tar-sok” entar-besok dan kerjakan dari sekarang. Selain skripsi, kamu juga bisa mempertimbangkan lulus melalui jalur non skripsi. Ekspresi happy skripsi kelar, sidang sukses, dan mendapat gelar Kamu kapan, sob? jleb! 6. Ikutan semester pendek. Inilah salah satu kunci menuju kelulusan lebih cepat. Yup, di saat teman yang lain liburan, kamu ikutan SP alias semester pendek untuk mengebut perkuliahan. Kamu pun harus siap mengorbankan waktu liburan dan merogoh kocek ortu, karena biasanya SP dikenakan biaya tambahan. Btw, berkat SP saya bisa mengejar ketertinggalan mata kuliah Fonologi yang sempat nggak lulus. 7. Siapkan magang. Jika jurusan kamu mewajibkan magang, maka kamu juga perlu menyiapkannya dari jauh hari. Seperti mau magang di mana, kapan mesti mendaftar, seperti apa laporan magangnya, dan lain sebagainya. Pastikan kamu terdepan soal persiapan magang, sehingga bisa diterima dan selesai lebih cepat. Bayangkan kalau kamu serba nyantai dan nggak cepat mendaftar, bisa-bisa jadwal magang ikutan molor. 8. Buat goal dan timeline. Kamu perlu jadwal dan target yang rapi untuk bisa lulus lebih cepat. Misalnya, target kemajuan skripsi per bulan, rencana SKS yang ingin diambil setiap semester, dan goal lainnya. Pastikan kamu disiplin untuk memenuhi planning yang telah dibuat tersebut. Seperti apa kata Anggis, “Untuk lulus cepat yang terpenting adalah kita harus punya target dan ingat baik-baik target tersebut. Aku selalu berusaha menjaga nilai-nilaiku supaya bisa lulus semua mata kuliah dan lulus skripsi tepat waktu.” 9. Kepoin senior. Biasanya ada tuh, senior yang sukses lulus cepat. Pengalaman mereka bisa jadi pelajaran berharga. Nah, kamu bisa tanya-tanya deh, sama do’i. Si senior ini bisa kasih tips dan info yang nggak kamu dapatkan dari buku atau Google. Contohnya, mata kuliah apa saja yang direkomendasikan diambil supaya bisa lulus lebih cepat. Atau dosen pembimbing mana yang paling mendukung mahasiswanya untuk cepat lulus. Tapi kamu nggak perlu sih, nanyain soal status dan alamat rumah. Eaaak! 10. Memotivasi diri. Ini lebih ke dalam diri sendiri, sih. Cari deh, suatu motivasi yang bisa membuat kamu makin semangat buat segera lulus. Seperti Wila yang memandang lulus cepat sebagai salah satu poin plus, yang bisa bikin dirinya standout dibanding fresh graduate lain saat melamar kerja. Anggis pun memiliki motivasi tersendiri, “Aku selalu berpikir ini kuliah seperti kewajiban moralku juga. Buat apa menunda-nunda, jika memang bisa dikerjakan. Apalagi orang tua memberikan fasilitas.” 11. Terapkan study-life balance. Salah satu konsekuensi dalam usaha lulus cepat adalah soal waktu. Kamu harus memberikan waktu dan energi ekstra untuk urusan kuliah. Namun tips dari Anggis adalah jangan menjadikannya sebagai beban. Jika ada waktu luang, menurut Anggis nggak ada salahnya untuk melakukan hal lain yang disukai, seperti olahraga, organisasi, atau berlibur. “Yang penting, tetap ingat kewajiban dan target lulus cepat. Kalau dipaksakan untuk terus-terusan belajar, mumet juga,” ungkap Anggis. 12. Berdoa. Lulus cepat dengan hasil gemilang memang bukan perkara gampang. Tapi semua memungkinkan kalau kamu sungguh-sungguh berusaha dan berdoa. Semoga berhasil! sumber gambar Wila, Anggis 8 Hal yang Menghalangi Kamu Lulus Kuliah Tepat Waktu. Kesannya Sepele, Tapi Bisa Fatal! Pengennya sih, bisa lulus kuliah tepat waktu, bahkan lebih cepat. Apa daya, adaaa... aja penghalangnya. Gaes, kamu harus tahu apa saja yang bisa menghambat lulus kuliah tepat waktu, biar bisa menghindarinya. Penyebab keterlambatan lulus ini sering dianggap sepele, lho. Padahal, perkuliahan bahkan masa depan kamu bisa terancam berantakan. Gawat! Apa saja sih, hal yang potensial menghalangi kamu lulus kuliah tepat waktu? Berdasarkan pengamatan Youthmanual ada 8 faktor yang mesti kamu waspadai. 1. Dosen Pembimbing Skripsi “Dosen pembimbing skripsinya ternyata cuti satu semester, jadi tertunda deh, lulusnya.”, “Nggak bisa lulus, soalnya dosen pembimbing revisi mulu, susah ketemunya lagi.” Youthmanual seriiiiing banget menemukan kejadian kayak begini, bahkan sebagian dari kami mengalami hal yang serupa. Hiks…hiks. Ngomongin soal dosen pembimbing memang nggak mudah, tapi beneran deh, tertunda lulus karena faktor dosen pembimbing bisa dihindari. Jangan terlalu 'nrimo lah, sob, dengan keadaan. You gotta do something! Jika dosen pembimbing agak pasif dan sulit ditemui, maka kamu harus super rajin mengecek jadwalnya, dan menunjukkan progress skripsi-mu setiap ketemu. Kalau beliau sakit dalam waktu yang lama atau cuti, mendingan konsultasi ke PA atau mengajukan permohonan pergantian pembimbing akademik. Intinya, dosen pembimbing itu penting. Tapi jangan sampai menggantungkan bahkan mempertaruhkan nasib perkuliahanmu sama beliau. Baca juga deh, artikel Seni Menghadapi Dosen Pembimbing Skripsi ini. 2. Mentok di Skripsi Penghalang kelulusan yang juga “mainstream” alias sering kejadian adalah mentok pas ngerjain skripsi. Bisa karena merasa nggak mendapatkan ilham, penelitian sulit atau mustahil dilakukan, revisi melulu, kelabilan urusan topik, hingga susah fokus saat mengerjakan. Problem dunia anak skripsi ini dituangkan dengan apik oleh vlogger, Fathia Izzati dalam lirik lagu karangannya “Oh I got a lot to do, but I'd rather stare at you. Or watch another episode cause I'm so bored. Of doing what I have to do, reading and a lot of writing to. Everything is entertaining, so I'll keep procrastinating. On my skripsi, my silly skripsi. You are the death of me. Cause I can't focus on you.” Selengkapnya bisa kamu cek di sini. Gaes, Jangan biarkan skripsi menjadi penghalang kelulusanmu. Sebenarnya urusan per-skripsi-an ini bisa dan perlu! diantisipasi sejak awal. Misalnya, dengan menentukan judul yang tepat dan memungkinkan buat dieksekusi. Kadang kamu juga wajib memaksakan diri untuk mengerjakannya. Ilham dan mood jangan ditunggu sob, tapi dicari! Tapi kan, mendingan lama tapi hasilnya baik, dibandingkan ngerjain skripsi seadanya karena pengen cepat lulus? Sebisa mungkin sih, berikan yang terbaik buat skripsi kamu. Namun jangan jadikan ini alasan buat menunda-nunda. Mendingan bisa hasilin skripsi yang oke plus TEPAT WAKTU, kan? 3. Malas Konsultasi Sama Pembimbing Akademik Gimana kamu mau menghadapi masalah yang terkait sama urusan akademik, kalau interaksi sama PA aja minim?! PA bisa membantu saat kamu punya permasalahan seputar nilai, skripsi, atau problem dengan dosen lainnya. PA juga akan mengingatkan mata kuliah apa saja yang belum kamu ambil dan mendorongmu untuk memenuhi kewajiban akademis. Bisa jadi, gara-gara malas ketemu PA, perkuliahan kamu jadi berantakan. Atau ada mata kuliah wajib yang ternyata belum diambil, sehingga membuat kamu nggak bisa lulus. Apes! 4. Keasikan kerja Punya kesempatan bekerja saat masih kuliah memang bagus banget. Tapi kuliah sambil bekerja itu juga tricky. Kesibukan pekerjaan bisa menyita waktu, sehingga kamu nggak punya waktu lagi buat kuliah. Bisa juga kamu keasikan kerja, hingga disadari atau tidak kamu jadi menduakan urusan kuliah. Yang jelas, kamu harus tahu tanggung jawab utama sebagai mahasiswa. Ingatkan pula dirimu bahwa setelah lulus kamu akan lebih leluasa bekarier atau bikin usaha. Terakhir, paksakan diri kamu untuk menuntaskan urusan kuliah. Beri prioritas lebih pada kampus. Bahkan bila perlu ajukan cuti. Cuti bekerja ya, bukan cuti kuliah. 5. Cuti Ada beberapa hal yang bisa membuat mahasiswa mengambil cuti perkuliahan. Antara lain sakit, menikah, urusan keluarga, jenuh, atau mendapat kesempatan menarik, baik kesempatan kerja, kegiatan ekstra, hingga kesempatan keliling dunia, mungkin. Hihihi! Jika pilihan untuk cuti datang pada dirimu, pastikan kamu mengambilnya hanya jika alasannya tepat. Jika masih bisa diusahakan untuk nggak cuti, menurut Youthmanual sih, nggak perlu cuti. Misalnya, karena kegiatan ekstra atau kerja. Harus dipertimbangkan untung rugi mengambil cuti kuliah dan apakah hal tersebut masih bisa dijalankan sambil kuliah sehingga nggak perlu cuti. Hal lain yang nggak kalah penting adalah menjaga komitmen dan semangat pascacuti. Jangan sampai cuti satu semester jadi kebablasan. Akhirnya cuti permanen deh, alias DO. Amit-amit! 6. Salah Perencanaan Studi Kelulusan kamu bisa tertunda gara-gara kamu belum mengambil mata kuliah wajib, SKS kurang, atau tersangkut matkul yang nggak lulus. Ini semua berakar dari perencanaan kuliah, seperti isian KRS dan penentuan jumlah SKS yang nggak tepat. Misalnya, kamu menunda mengambil mata kuliah wajib hingga menjelang semester akhir. Saat injury time alias ketika mendekati waktu kelulusan, kelasnya nggak dibuka dan mata kuliah tersebut baru bisa diambil tahun depan. Wh…aaaaatttt???! Atau mengambil mata kuliah semester 8 dan ternyata nggak lulus. CRY! Makanya, pikirkan matang-matang mata kuliah dan rencana studi yang diambil sejak semester awal. Baca deh, Strategi Mengisi KRS Memilih Mata Kuliah dan Menentukan Jumlah SKS. 7. Nggak Siap Lulus! Ada juga lho, mahasiswa kayak malas-malasan untuk lulus kuliah. Youthmanual bisa mengerti, sih. Bagi sebagian mahasiswa, kampus itu sudah seperti comfort zone. Ngeri rasanya membayangkan harus lulus dan menghadapi rimba kehidupan. Tsaelah! Kalau kamu tipe yang seperti ini, kamu perlu ingat satu hal waktu terus berjalan, dunia terus berubah. Nggak bisa lah, kamu selamanya nongkrong di kantin, ikutan matkul favorit, dan menikmati kampus. Kamu harus maju. Kalau kamu cinta banget sama kehidupan kampus, mungkin kamu bisa lanjut S-2, atau mengejar cita-cita sebagai dosen. 8. Urusan Administratif Ini nih yang paling bikin gemas, sepele tapi akibatnya fatal! Kemalasan dan keengganan kamu mengurusi masalah administrasi dan kewajiban kecil bisa menghalangi dirimu dari toga kelulusan. Ada lho, seorang mahasiswa yang tertunda kelulusannya lantaran dia belum menjalani masa bimbingan. Yup, di kampus tersebut, masa bimbingan dilakukan selama 3 hari menginap di awal tahun kuliah. Walau kesannya remeh, tapi itu adalah syarat kelulusan. Nggak menuntaskan urusan dengan perpustakan atau belum melengkapi berkas yang diperlukan bisa juga menghambat kelulusanmu. Jangan sampe deh, kamu terlambat lulus satu semester atau lebih! karena urusan-urusan sederhana yang sebenarnya bisa diselesaikan. Setuju? sumber gambar Jakarta Semua mahasiswa di Indonesia bahkan di dunia pasti ingin lulus tepat waktu. Untuk lulus tepat waktu banyak hal yang dapat dilakukan, termasuk tidak mengulang mata kuliah. Mengulang mata kuliah berarti mewajibkan mahasiswa mengambil kembali atau mengulang mata kuliah yang sudah pernah diambil atau dikontrak sebelumnya. Pengulangan ini kerap kali terjadi karena nilai seorang mahasiswa belum memenuhi standar kelulusan. Namun, banyak mahasiswa yang sudah memenuhi standar namun masih ingin mengulang mata kuliah yang diinginkan. Hal ini dikarenakan mahasiswa ingin mendapatkan nilai sempurna. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Sebenarnya, terdapat banyak faktor nilai standar tidak tercapai, salah satunya kehadiran mahasiswa. Melansir dari laman Quipper, berikut penyebab mengulang mata kuliah dan cara mengulang mata kuliah yang tidak lulus. Penyebab mengulang mata kuliah 1. Kehadiran Meski terlihat sepele, ternyata kehadiran turut memengaruhi nilai mahasiswa. Biasanya, di awal perkuliahan dosen akan memberikan informasi terkait persentase kehadiran yang akan masuk dalam nilai. Di samping itu, persentase kehadiran juga dijadikan sebagai syarat untuk mengikuti ujian. Hal ini menyebabkan beberapa mahasiswa mengulang mata kuliah, untuk dapat lulus pada mata kuliah tersebut mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian. Tidak hanya itu, persentase kehadiran yang harus dipenuhi pun berbeda-beda di tiap kampusnya. Jadi, alangkah lebih baik mahasiswa memperhatikan ketentuan yang berlaku di setiap kampus. 2. Nilai Selain kehadiran, hal penting yang wajib untuk diperhatikan adalah nilai. Nilai adalah alasan utama mahasiswa mengulang mata kuliah. Umumnya, beberapa kampus menerapkan nilai C sebagai nilai minimal. Hal ini berarti, jika mahasiswa mendapat nilai di bawah C seperti D dan E, mahasiswa tersebut harus mengulang mata kuliah tersebut. Namun, beberapa kampus memperbolehkan mahasiswa dengan nilai D untuk tidak mengulang mata kuliah. Hanya saja, umumnya terdapat batas maksimal untuk nilai D. Di Universitas Padjadjaran Unpad, nilai D tidak boleh melebihi 20 persen dari jumlah SKS selama masa perkuliahan. Sedangkan, jika mendapat nilai E maka dapat dipastikan mahasiswa wajib mengulang mata kuliah tersebut.

apakah mengulang mata kuliah bisa lulus tepat waktu