Mabadi Khaira Ummah, atau yang biasa disebut sebagai prinsip dasar (fondasi) menuju khaira ummah (umat terbaik) sudah dicanangkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang saat itu masih berstatus HBNO (Himpunan Besar Nahdlatul Oelama) pada yajim 1992. Dengan demikian, Mabadi Khaira Ummah zaman sekarang memiliki lima butir nilai yang dapat pula disebut sebagai Mabadi Khamsah. Berikut penjabarannya: 1. Ash-Shidqu. Maksudnya adalah memiliki integritas kejujuran. Butir ini memiliki arti kejujuran pada diri sendiri, sesama, dan kepada Allah sebagai pencipta. Mabadi Khaira Ummah (prinsip-prinsip dasar pembentukan umat terbaik), merupakan suatu gerakan penanaman nilai-nilai yang dapat dijadikan prinsip dasar dalam pembentukan identitas dan karakter umat terbaik yang mengandung lima sikap dasar, yaitu : As-Shidqu, Al-Amanah wal Wafa bil Ahdi, Al-Adalah, At-Ta'awun dan Al-Istiqamah, sehingga disebut Khutbah Jumat: 9 Alasan Kenapa Kita Mencintai dan Membela Palestina. 3. Belajar Kesabaran kepada Imam As-Syafi'i dan Junaid al-Baghdadi. 4. Sejarah Hari Santri. 5. Sejarah dan Ketentuan Praktis Qunut Nazilah pada Saat Wabah. Website resmi Suara Nahdlatul Ulama, menyajikan informasi tentang Nahdlatul Ulama dan keislaman. Gerakan ini merupakan implementasi dari konsep dasar NU yakni Mabadi Khaira Ummah. Dengan Implementasi Mabadi Khaira Ummah diharapkan membawa dampak yang positif bagi kehidupan beragama dan bermasyarakat di Indonesia. Tujuan dari Penelitian ini adalah (1) Untuk mengungkap prosedur Implementasi Mabadi Khaira Ummah NU di Kabupaten Nganjuk.(2) Jika semula mabadi khaira ummah tiga butir, maka dua butir perlu ditambahkan untuk mengantisipasi persoalan kontemporer, yaitu 'adalah dan istiqamah, yang dapat pula disebut dengan al-Mabadi al-Khamsah dengaan kerincian berikut ini: Ash-shidqu. Butir ini mengandung arti kejujuran atau kebenaran, kesunguhann. 5LK47O.

mabadi khaira ummah adalah